Hallo,teman!! Selamat datang di Blog Saya..

Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini

Keuntungan film berdasarkan gender pemeran utamanya

Sunday, 1 November 2015 0 comments

Jennifer Lawrence sang pemeran utama dalam waralaba film The Hunger Games
Jennifer Lawrence sang pemeran utama dalam waralaba film The Hunger Games
© Lionsgate/thehungergamesexclusive.com
Upaya penghapusan diskriminasi terhadap perempuan di industri perfilman Hollywood, Amerika Serikat, terus disuarakan. Salah satunya dilakukan oleh Mic (dulu dikenal denganPolicyMic) lewat tulisan terbarunya (23/10/2015) yang mengungkap pendapatan sebuah film berdasarkan gender pemeran utamanya.
Hasilnya ternyata mengejutkan. Alih-alih membenarkan stigma selama ini bahwa rerata film yang memasang aktris sebagai pemeran utamanya atau sentral cerita sebuah film tentang perempuan tidak menarik bagi penonton, contoh kegagalan Hot Pursuit (2015), justru film yang didominasi pria yang jeblok secara keseluruhan.
Metodologi yang digunakan adalah membandingkan pendapatan domestik (baca: AS) dari 25 film terlaris setiap tahunnya mulai 2006 hingga Oktober 2015 setelah dipotong dengan biaya pembuatannya. Angka berupa biaya produksi dan pendapatan sebuah film bersumber dari Box Office Mojo.
Beberapa film yang tidak masuk hitungan adalah jika film tersebut membagi rata porsi pemeran utamanya kepada pria dan wanita (contoh Fifty Shades of Grey), film animasi (Frozen), film tentang sebuah peristiwa (2012), atau figur utama non-manusia (Transformers). Hasilnya adalah 133 film selama satu dekade.
Berdasarkan data tersebut, film terlaris tentang pria atau pemeran utamanya adalah pria hanya meraup keutungan rata-rata USD80,6 juta (Rp1,10 trilun). Bandingkan dengan keuntungan yang didapat film tentang perempuan dalam periode sama yang menyentuh angka USD126,1 juta (Rp1,72 triliun). Berarti ada perbedaan keuntungan sekitar Rp600 miliar.
Pendapatan film di tangga film terlaris berdasarkan gender pemeran utamanya
Pendapatan film di tangga film terlaris berdasarkan gender pemeran utamanya
© mic.com
Pendapatan film per tahun di tangga film terlaris berdasarkan gender pemeran utamanya
Pendapatan film per tahun di tangga film terlaris berdasarkan gender pemeran utamanya
© mic.com
Ini tentu menjadi pembuktian kepada para rumah produksi atau distributor yang selalu enggan menyerahkan proyek-proyek film berbiaya besar 'blockbuster' mereka ke tangan sineas perempuan.
Seolah ada ketakutan bahwa perempuan belum bisa diandalkan untuk menjadi nakhoda dari film berbiaya besar. Dengan kata lain mereka takut investasi ratusan juta dolar yang ditanam pada sebuah film akan merugi.
Salma Hayek saat hadir di Festival Film Cannes 2015 dalam rangka promosi film terbarunya, Tale of Tales, sempat mengatakan bahwa adalah kebodohan yang luar biasa jika menganggap perempuan tidak bisa menjadi kekuatan ekonomi yang kuat dalam sebuah film.
Keterwakilan perempuan dalam industri film di Hollywood selama ini masih sangat rendah. Hasil studi American Civil Liberties Union yang dipublikasikan Los Angeles Times(12/5) bisa dijadikan rujukan. Dari 1.300 film yang beredar dan masuk kategori laris selama rentang 2002-2014, hanya ada 4,1 persen yang disutradarai oleh perempuan.
Itu belum ditambah dengan diskriminasi dalam bentuk lain, seperti pelecehan yang pernah menimpa Ashley JuddJennifer Lawrence yang dalam film American Hustle menerima pembagian honor tidak adil, atau kisah Maggie Gyllenhaal (37) ditolak produser karena dianggap terlalu tua untuk dipasangkan dengan sang aktor utama berusia 55.
semoga bermanfaat ya!!


Salam kenal
Anas Bully



(Sumber : http://beritagar.id/)
Share this article :

Suka dengan Artikel saya? Baca via Email yuk!!Gratis...kox... Masukan Alamat Email Kamu:

Delivered by FeedBurner

Post a Comment

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2015. Anas-Abuli - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang
Proudly powered by Blogger