Teman...!! banyak kejadian-kejadian dan hal-hal aneh dalam pergaulan kita sekarang ini, kamu mengerti maksud saya, kan? ya, tidak perlu saya jabarkan kegiatan dan hal aneh itu, itu tidak penting! yang terpenting sekarang ini adalah kamu, bagaimana kamu menanggapi dan menyikapi pergaulan yang ada disekitar kita sekarang ini, mau itu dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Kamu memiliki banyak kenalan laki-laki ataupun perempuan, Nah, sekarang kamu mau bergaul dengan siapa? teman yang nakal atau teman yang baik, yang banyak memberi manfaat untuk kita. Kalau niat kamu atau perilaku kamu bagus dalam arti sopan santun, pasti! hasilnya juga bagus dan malah diluar dugaan kamu, kamu mengerti, kan?
Begini saya mengajak kamu untuk berandai-andai, simpel saja! "seandainya/jikalau/umpama/misal kamu berteman dengan teman yang tukang pandai besi, Tentu saja, mau tidak mau kamu juga pasti! terkena percikan apinya, panas bukan? Nah, sebaliknya "seandainya kamu memilih berteman dengan teman yang berdagang/menjual minyak wangi, Tentu saja, pasti! kamu juga kena wanginya, kan? itu ada manfaatnya.
Jika kamu punya teman perokok, apa yang akan kamu lakukan? apakah kamu ikutan merokok juga atau hanya menghirup asap-Nya saja? yang lebih jahat dari pada asap motor, itu yang dihembus-hembuskan teman kamu. mari..silahkan kamu simak pesan dari Prof.Dr. Pankaj Chaturvedi dibawah ini.
Dokter india: "kangker
paling efektif hentikan perokok"
Jakarta, <Analisa>
Ahli bedah kanker kepala dan
leher Rumah Sakit Tata Memorial, Mumbai, India. 'Prof.Dr. Pankaj Chaturvedi'
mengatakan, "upaya paling efektif untuk memaksa seseorang berhenti merokok
bila sudah terkena kanker", katanya.
"Sebagai dokter, saya bisa
menyembuhkan kanker. Namun, saya tidak bisa menyembuhkan ketergantungan
seseorang terhadap rokok. Biasanya orang berhenti merokok kalau terkena
kanker", katanya lagi, dijakarta selasa.
Pankaj mengatakan, indonesia memiliki data yang sangat
mengejutkan, yaitu terdapat 61,4 juta atau 36,1% penduduk indonesia menjadi
perokok aktif.
Dengan tingginya angka perokok aktif itu, diperkirakan
20 juta orang akan meninggal lebih cepat akibat penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh tembakau yaitu kanker, serangan jantung, penyakit paru-paru,
stroke dan lain-lainnya..
“Namun,
lupakan dulu angka 20 juta itu. Mari kita berhitung saja berapa biaya
yang akan dikeluarkan untuk orang-orang yang sakit karena merokok kalau saja
biaya pengobatan kanker Rp. 100.000,- berapa beban keuangan yang akan
ditanggung?” tuturnya.
Karena itu, pankaj menyarankan kepada masyarakat
indonesia untuk mulai mengkampanyekan pengendalian tembakau. Masalahnya,
katanya, kampanye industri rokok sering kali memiliki cara-cara strategis yang
tidak dimiliki kampanye pengendalian tembakau.
Menurut pankaj, masyarakat perlu mawaspadai dan
bersikap kritis terhadap kampanye yang
dilakukan industri rokok. Misalnya, industri rokok sering mengkampanyekan masih
ada orang yang berusia hingga 100 tahun masih hidup meskipun aktif merokok.
“Namun, yang tidak mereka katakan bahwa dibalik satu
orang yang hidup hingga 100 tahun itu, masih ada 10 orang perokok yang
meninggal diusia 40 tahun”, ujarnya.

“Hati kita baru tersentuh saat mendengar berita 200
ribu orang meninggal akibat tsunami 2004 lalu. Dengan angka 400 ribu orang
meninggal, sama saja terjadi dua kali tsunami dalam setahun”, katanya.
Melihat tingginya angka
kematian akibat penyakit yang disebabkan rokok, kata pankaj, maka tak salah
bila industri disebut sebagai industri pembunuh”.
“Karena 2/3 perokok adalah laki-laki, maka bisa juga
disebut bahwa industri rokok adalah industri janda dan industri anak yatim”,
ujarnya.
Prof.Dr.
Pankaj Chaturvedi hadir sebagai pembicara dalam diskusi yang diadakan komisi
nasional pengendalian tembakau dan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB
IDI) bekerja sama dengan pusat kedokteran dan kesehatan (PusDokter) kepolisian
RI. (Ant)
PERHATIAN!!!
Teman..!! tolong kamu
garisbawahi, kawan/teman kamu itu bukan Cuma wabah pencipta penyakit.
Ketahuilah, kawan/teman kamu juga wabah pencipta racunnya untuk masa depan kamu
menjadi suram “MaDeSu”.
Terlepas dari itu, sejenak kamu pilirkan sebuah alat yang berperan
penting untuk:
- Beribadah
- Mencari rezeki
- Melindungi keluarga tercinta
- Menghadirkan keturunan yang unggul
- Dan masih banyak lagi..
Begitu besar
perannya! Dan tahukah kamu, alat apakah itu? Ya, itulah tubuh kamu! Karenanya,
tubuh yang sehat menjadi nikmat kedua terbesar [sedangkan nikmat pertama
terbesar dari-Nya adalah “iman”].
Nah, kamu sebagai
alat yang sedemikian besar perannya, apakan ianya boleh dirusak? Tentu saja,
tidak boleh! Sekecil apapun, tetap saja tidak boleh! Namun, sebagian dari kita
telah merusak alat ini, secara sadar maupun tidak sadar. Misalnya: dengan
merokok sebagaimana yang saya sampaikan sekarang ini, terkait juga tidur telat,
bangun telat, makan berlebihan, kerja berlebihan dan tidak berolahraga lagi.
Yah, beneran kalau kamu tersinggung. Berarti kamu bisa introspeksi diri sejanak
untuk pikirkan kedepannya. ‘renungkanlah’
Pesan dari saya :
Untuk
kamu yang merokok: soal merokok. Bayangkan, sejenis asap yang lebih jahat dari
pada asap motor, kamu hembus-hembuskan disekitar orang-orang yang kamu sayangi.
Itu sama artinya, kamu sengaja merusak kesehatan paru-paru dan jantung mereka,
hanya karena kamu tidak dapat menahan diri.
“Kalau
ada kata-kata saya membuat kamu tersinggung atau malah sakit hati. Saya pribadi
minta ma’af yang sebesar-besarnya, saya tidak ada maksud. Saya hanya manusia
biasa, yang berusaha mengajak kamu semangat perubahan. Idealnya, tentu kamu
berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu”.
Teman...!! mungkin ini saja yang bisa saya
sampaikan ke kamu, “terima kasih”.. My friend.
Salam kenal,
Anas Abuli
(Nashrulloh)
Post a Comment